Makalah Tentang Roh Kudus
DAFTAR ISI
BAB I
Pendahuluan.......................................................................................
2
BAB II Hakekat Roh
Kudus...........................................................................
3
Peran Roh Kudus dalam
PL......................................................................... 4
BAB III Peran Roh
Kudus dalam PB............................................................. 6
Siapakah Roh
Kudus....................................................................................
7
Roh Kudus dan Hati Nurani
Manusia............................................................ 9
Baptisan Roh
Kudus.....................................................................................
10
Roh Yang Berkomunikasi.............................................................................
10
Roh Yang
Memperbaharui............................................................................
11
Nama-nama Roh Kudus
dalam Pengajaran.................................................. 12
Pelayanan Roh
Kudus...................................................................................
12
Perbuatan-Perbuatan
yang Mendukacitakan Roh......................................... 13
KESIMPULAN.......................................................................................................
14
DAFTAR
PUSTAKA..............................................................................................
15
BAB
I
PENDAHULUAN
Roh Kudus adalah Roh Allah dan Roh
Kristus (Rm. 8:9). Akhirnya Roh akan membangkitkan kita dari antara orang mati
dan mengantarkan kita masuk ke surga. Tuhan sudah memerintahkan murid-Nya untuk
menerima kuasa Roh dan sebelum menerima Roh Kudus murid-Nya tidak boleh
melakukan apa-apa. Itu berarti murid-murid Yesus yang telah diajari dan dilatih
oleh Yesus tidak boleh melayani dunia sebelum menerima kuasa Roh Kudus.
Akan tetapi keadaan gereja zaman
sekarang sangat meremehkan terhadap Teologia Roh Kudus, sehingga tidak
mengahargai Roh, tidak mengajar tentang Roh, tidak mementingkan peran Roh dan
tidak memakai Karunia Roh.
Gereja Laodikia yang ada di dalam
kitab Wahyu menjelaskan tentang gereja akhir zaman, yaitu keadaan gereja
sekarang. Nast ini menjelaskan bahwa Yesus ada di luar gereja (Why. 3:20),
yaitu di dalam zaman sekarang Yesus ada di luar gereja. Hal itu menunjukkan
bahwa tanpa Yesus atau Roh Kudus kegiatan gereja, program gereja dan ibadah
bisa dilaksanakan dengan lancar. Jika semua usaha kita dilaksanakan di luar
Yesus apakah hal itu bisa diterima oleh Yesus Tuhan kita? (Mat 7:35-38).
Sebenarnya Yesus ada di dalam hati kita sebagai Roh Kudus untuk memerintah kita
dan memimpin kita.
Allah ingin mencurahkan Roh Kudus
kepada Umat Allah untuk menyaksikan Tuhan dan mengubah dunia dengan kuasa Roh. Allah
ingin menyelamatkan manusia dengan kuasa Allah bukan dengan kuasa manusia. Oleh
karena itu Allah akan mencurahkan Roh-Nya kepada hamba-hamba-Nya, supaya
sekarangpun manusia akan tahu kuasa Allah seperti zaman gereja mula-mula.
Tetapi Allah tidak bisa melaksanakan hal ini jika seorang hamba Tuhan belum
siap dan menyiapkan diri bagi Tuhan yaitu bagi Roh Kudus.
BAB
II
Hakekat
Roh Kudus
1.
Roh Kudus adalah Pribadi
Roh Kudus sebagai satu pribadi atau
oknum, mempunyai pengetahuan. Juga sama seperti Bapa dan Anak Roh Kudus juga
mempunyai “pikiran”. Roh Kudus sebagai satu oknum juga mempunyai “emosi” atau
“perasaan”. Dan Roh Kudus juga mempunyai “kemauan”.[1]
2.
Roh Kudus adalah Allah
Sebagai satu pribadi maka Roh Kudus
itu adalah Allah. Sebagai Allah sifat yang dimiliki oleh Roh Kudus sama dengan
sifat yang dimiliki oleh Bapa dan Tuhan Yesus Kristus yang juga sekaligus membuktikan
bahwa Ia adalah Allah:
a.
Maha Kuasa
b. Maha
Tahu
c. Maha
hadir
d. Maha
Suci
e. Kekal
f. Maha
Benar
g.
Maha Kasih
Peran
Roh Kudus dalam PL
Dalam Perjanjian Lama istilah yang
dipakai untuk kata “roh” ialah “ruah”. Istilah ini dipakai sebanyak 378 kali
dalam Perjanjian Lama dan memiliki konotasi yang berbeda, misalnya konotasi
fisik, fisiologis dan psikologis. Istilah ini sering juga dipakai dengan
konotasi “kekuatan supernatural”. Dalam hubungannya dengan Allah, istilah yang
dipakai ialah Roh Allah (Ingg: Spirit of God atau Spirit of the Lord; ruah
Yahweh, mis. Yes. 61:1a) dan istilah ini berarti bahwa Allah sendiri yang hadir
dan bertindak.
Istilah ini juga berarti “nafas yang
dihembuskan” (Ingg: breath) yang menjadi pusat kehidupan atau “nepes” (Ibr)
yang berarti “nafas Allah” atau “nafas yang dihembuskan Allah” (Yes. 40:7; Yeh.
37:9) seperti angin yang bertiup.
Fungsi Roh Kudus dalam PL:
1.
Membentuk ciptaan, memberi
hidup kepada binatang dan manusia dan mengarahkan alam dan sejarah alam semesta
2. Menyatakan
Firman Allah kepada hamba yang akan dipakai mengungkapkannya
3. Mengajar
orang untuk setia berjalan sesuai dengan Firman Allah
4. Meningkatkan
iman, pertobatan, ketaatan, kebenaran, pujian dan doa.
5. Memperlengkapi
kepemimpinan yang kuat dan bijaksana.
6.
Memberi keterampilan untuk pekerjaan kreatif.
Ada peran Roh dalam penciptaan Allah
dan seringkali Allah menguasai seseorang dengan Roh-Nya untuk melaksanakan
tugas tertentu.
1.
Bezaleel dan Aholiab (Kel.
31:2-4).
2. Yosua
adalah pemimpin Israel yang menggantikan Musa.
3. Hakim-hakim
4.
Kitab Samuel
Salah satu Teolog besar dari Injili
adalah J.I.Packer menyimpulkan pekerjaan Roh Kudus di dalam PL sebagai berikut:
1). Menciptakan
segala isi dunia dan memberikan hidup kepada makhluk (Kej. 1:2, Maz. 33:6, Ayb.
26:13).
2). Memerintah alam
dan sejarah dunia (Maz. 104:29), Yes.34:16).
3) Berbicara kepada
hamba-Nya dan menyatakan kebenaran dan kehendak-Nya (Bil. 24:2, II Sam.23:2, II
Taw. 12:18, 15:1, Yes.61:1-4).
4) Melalui Wahyu
Allah mengajar umat-Nya untuk berbuah dan setia kepada-Nya (Neh. 9:20,
Maz.143:10, Yes. 48:16)
5) Alkitab mengajar
kepada kita bahwa pengetahuan akan Allah adalah membalas terhadap Firman Tuhan
secara pribadi dan Roh Kudus memimpin umat-Nya untuk bersekutu dengan Allah
secara kepribadian (Mzm. 51:10-12, Yes.11:2, 44:3, Yeh. 11:19, Za.12:10).
6) Memberikan
kepemimpinan kepada seseorang untuk melaksanakan tugas Tuhan (Kej. 41:38, Bil.
11:16-19, Hak. 3:10, I Sam.10:10).
7) Memberikan
kemampuan dan keahlian kepada seseorang untuk mengerjakan tugas yang khusus
(Kel. 31:1-11, 35:30-35, I Raj. 7:14, Hak. 2:5).
Sepertinya Roh Allah yang ada di
dalam PL adalah Allah yang sedang bekerja sebagai pencipta, pemerintah,
pewahyu, pendorong dan penolong.
BAB
III
Peran
Roh Kudus dalam PB
Dalam Perjanjian Baru istilah bahasa Yunani yang dipakai untuk kata
“roh” ialah “pneuma”. Dari istilah ini muncul kata “pneumatology” yang berarti
ilmu tentang roh. Istilah “pneuma” dipakai sebanyak 220 kali dalam Perjanjian
Baru dan sebanyak 91 kali dipakai secara langsung untuk bebricara tentang Roh
Kudus. Dalam Yohanes 3:8 istilah ini diterjemahkan dengan “angin” dan dalam 2 Tesalonika 2:8 diterjemahkan
dengan “nafas” (Ingg: breat).[2]
1.
Roh Kudus dan Yesus
Yesus dikandung oleh Roh (Mat 1:18).
Maria yang mengandung Yesus disambut oleh Elisabet yang dipenuhi Roh (Luk.
1:41), Zakaria bernubuat kedatangan Mesias dengan kepenuhan Roh dan anaknya
Yohanes akan menjadi nabi yang menyiapkan jalan Tuhan (Luk. 1:67-69,76). Ketika
Yesus dibaptis di sungai Yordan Roh Kudus turun ke atas-Nya. Dan sejak itu
Yesus dipenuhi oleh Roh (Luk. 4:1). Roh Kudus juga menyatakakan kebenaran
tentang Yesus, menerangi pikiran pendengar sehingga mereka menerima kesaksian
para Rasul dengan pengertian yang benar, mengakui ketuhanan Kristus dan
mengalami kuasaNya yang merubah hidup manusia melalui iman.
2.
Murid Yesus
Murid Yesus mengikuti pola pelayanan
Yesus, yaitu mengajar dan menyatakan kuasa Roh. Sesudah Petrus dibaptis dengan
Roh pada hari Pentakosta ia mulai berkhotbah (Kis. 2:14-42), kemudian itu ia
langsung menyembuhkan orang lumpuh sejak lahir (Kis. 3:1-10) dan mengajar (Kis.
3:11, 4:22) menyatakan kuasa Roh (5:1-11).
3.
Roh Kudus dalam Surat-surat.
Melalui pertolongan Roh Kudus
seseorang dapat mengakui Yesus sebagai Tuhan (I Kor. 12:3). Melalui Baptisan
Roh sehingga semua jemaat menjadi anggota Tubuh Kristus dan terlibat dalam
pelayanan (I Kor. 12:13, Kis. 2:40-47).
Siapakah
Roh Kudus?
1.
Roh kudus adalah penolong
(Yoh. 14:16, 26, 16:7)
Kita harus memperhatikan bahwa Yesus
pertama sekali menyebut Roh Kudus dengan nama penolong. Dan kalimat itu
disambung dengan “Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu (18)”.
Artinya Roh kudus berperan sebagai bapa bagi orang percaya.
2.
Roh Kudus adalah Roh
kebenaran (Yoh. 14:17, 26, 15:26, 16:13, Ef. 3:3-5)
3. Roh
Kudus adalah Jaminan Allah (2 Kor. 1:22, Ef. 1 :14)
4. Roh
Kudus adalah pembimbing dan pengantar (Ef. 2:18, Rm. 8:14,26).
5. Roh
Kudus adalah sumber kehidupan orang Kristen
Tanpa
Roh Kudus tidak ada orang yang mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat (I
Kor.12:3, Yoh. 3:5).
Tujuan Roh Kudus adalah memberikan
kekuatan kepada mereka yang lemah dan membutuhkan, orang-orang kecil yang
merasa tidak berdaya. Roh Kudus adalah Roh yang abadi, tidak ada perbedaan
antara sekarang dan dahulu. Ketidakpercayaan kita mendukakan Roh Kudus. Kita
bisa mendukakan Roh Kudus. Kita bisa mendukakan Roh Kudus dengan apa yang kita
lakukan, tetapi kita tidak bisa memadamkan-Nya tanpa Ia terlebih dahulu tinggal
bersama dengan kita.
Roh
Kudus dan Pekerjaan Istimewa-Nya
Sama seperti Bapa dan Anak, Roh Kudus juga dihujat
(Mat. 12:31-32), dibohongi (Kis. 5:3), ditolak (Kis. 7:51), berduka karena dosa
manusia (Ef. 4:30). Karena ia adalah Allah yang kudus ia sangat membenci dosa.
Juga karena Ia sangat mengasihi manusia yang diciptakanNya maka Ia tidak ingin
melihat kebinasaan terjadi kepada manusia karena dosa.
Roh
Kudus dilukiskan sebagai Roh “yang diutus dari sorga”. Yohanes 13:3 mengatakan
kepada kita bahwa Yesus datang dari surga. “Firman itu telah menjadi manusia,
dan diam di antara kita” (Yunani: eskeenoosen= “berdiam dalam kemah suci”)
(Yoh. 1:14). Suatu pemikiran yang luar biasa – Allah mengambil tempat kediaman
bersama dengan kita. Sesungguhnya hal ini sama persis dengan janji Yesus: “Jika
seorang mengasihi Aku, ... Bapa-Ku akan mengasihi dia dan kami akan datang
kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia” (Yoh. 14:23). Ini adalah kebenaran
dari Yesus tapi juga kebenaran dari Roh Kudus: “Ia akan memberikan kepadamu
seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya” (Yoh.
14:16).
Roh
Allah, yaitu Roh Kudus, adalah perantara kuasa ilahi yang sedang bekerja.
Ciptaan adalah pekerjaan tangan-Nya. Ia membuat segala sesuatu, surga dan bumi,
dan Ia masih terus aktif di kedua wilayah ini (Ibr. 1:3).
Roh
Kudus adalah pencipta segala yang kelihatan dan yang tidak kelihatan. Segala
sesuatu ada oleh karena Roh Kudus. Segala kemegahan bumi, laut dan langit
adalah perusahaan-Nya dan Allah menetapkan Dia sebagai penjaga dan
pemeliharaannya. Roh Kudus mengusahakan kelahiran dunia ini dari arus putaran
ruang dan waktu laksana alam semesta yang mengandung, menciptakan dunia yang
istimewa di mana Allah akan mengadakan peperangan terakhir melawan iblis.
Roh
Kudus dalam Kerangka Tritunggal
Hakekat
keallahan dan karya ketiga oknum dari Allah Tritunggal tersebut, Bapa, Anak dan
Roh Kudus. Allah surgawi yang memiliki esensi yang tidak terbagi atau
indivisible essence tetapi dalam makhluk Allah surgawi itu terdapat tiga
pribadi (persons atau individual subsistences) yaitu Bapa, Anak dan Roh Kudus,
yang tidak terpisah satu dengan yang lain, tetapi masing-masing person
merupakan pribadi tersendiri namun yang tetap satu bukan hanya secara generik
tetapi juga dari segi jumlah (numerically). Jadi Bapa adalah Allah, Anak adalah
Allah dan Roh Kudus adalah Allah yaitu Allah yang Esa.
Roh
Kudus dan Hati Nurani Manusia
1.
Sumber Hati Nurani
Hati nurani manusia bersumber dari
Allah. Nafas kehidupan atau roh manusia yang bersumber dari Allah yang juga
disebut sebagai manusia batiniah atau hati nurani manusia, hal inilah yang
membuat manusia segambar dengan Allah.
2.
Hati Nurani Dengan Kemampuan
Mengerti Suara Roh Kudus
Sebagai makhluk rohani manusia
berdosa tidak akan dapat mengerti suara Roh Kudus dan tidak akan tertarik untuk
melakukan kehendak Allah. Bagi orang percaya dan sebagai manusia yang sudah
dilahirkan baru Roh Kudus akan menolong mereka untuk meyakini bahwa dosa mereka
sudah dihapus dan diampuni oleh Tuhan (Yes. 1:18) sehingga mereka dapat
bersukacita memuji Tuhan. Roh Kudus menolong manusia agar sadar dan peka akan
dosa dan memiliki kemampuan untuk membedakan kebenaran dan dosa. Roh Kudus
memeteraikan manusia resmi menjadi milik Tuhan (Ef. 1:13) dan mulai dari saat
itu Roh Kudus berdiam di dalam diri manusia (Rm. 8:9).
Baptisan
Roh Kudus
Dibaptis
dalam Roh Kudus adalah tenggelam dalam Roh. Dengan mengangap bahwa Roh Kudus
adalah kuasa pekerjaan Allah, Kita akan tahu ketika kita tenggelam di dalam
Dia! Dibutuhkan iman yang sangat langka atau kepercayaan langka (atau
kepercayaan buta) untuk percaya bahwa ada orang yang mendapat berkat-berkat
yang belum pernah dirasakan dan tidak meninggalkan hasil yang dapat dibuktikan.[3]
Baptisan
Roh Kudus menegaskan tentang Yesus. Yohanes Pembaptis diutus untuk mengabarkan
tentang Ia yang akan datang, tetapi tidak seorang pun tahu siapa yang
dibicarakan oleh Yohanes. Yesus sendiri adalah pembaptis dengan Roh Kudus dan
dengan api. Tidak seorang pun dapat melakukan, memberikan atau menyatakan hal
itu. Ini adalah hak Allah sendiri dan merupakan hak khusus-Nya. Alasannya
adalah baptisan tersebut bukan hanya tentang sebuah kuasa yang masuk. Kuasa itu
adalah Allah sendiri lewat Roh Kudus-Nya. Tidak seorang pun dapat memberikan
Allah kepada yang lain seperti sebuah barang.
Pembaptis
dengan Roh ini adalah Yesus. Seorang Yesus yang tidak membaptis dengan Roh
Kudus dan api bukan lah Yesus yang tercatat di dalam Alkitab. Tidak seorangpun
memiliki hak untuk memberitakan tentang Kristus selain Kristus yang ada di
Alkitab, yang membaptis dengan Roh Kudus dan Ia adalah “tetap sama, baik
kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya” (Ibr. 13:8). Ia adalah Allah
yang setia, selalu jujur kepada diri-Nya, kepada kita, dan kepada janji-Nya.
Roh
Yang Berkomunikasi
Firman Yang Tertulis
1. Tulisan
Dibutuhkan
Memberdakan antara contoh-contoh
pengungkapan, pengilhaman dan penerangan.
2.
Tulisan Dilindungi
Menerangkan faktor
yang telah menyebabkan Firman Allah yang tertulis itu terlindungi dari
kesalahan dengan berlalunya waktu.
3.
Tulisan Diakui
Memberi bukti-bukti
Alkitabiah bahwa Alkitab diakui sebagai karya Roh Kudus dan tetap terbukti
kepengarangan ilahinya hari ini.
Firman Yang Hidup
4.
Firman Dipersiapkan
Menerangkan cara-cara
Roh Kudus terlibat dalam mempersiapkan Yesus untuk pelayanan-Nya di bumi.
5.
Firman Diurapi
Memberikan
contoh-contoh cara Roh Kudus mengurapi pelayanan Yesus.
6.
Firman Disempurnakan
Mengenali dalam cara
apakah Roh Kudus menyempurnakan pelayanan Yesus dan memungkinkan manusia
dipulihkan sepenuhnya kepada persetujuan dengan Allah.
7.
Surat-Surat Kiriman Hidup
Mendapatkan
contoh-contoh dalam Alkitab mengenai tanggung jawab yang diberikan kepada kita
untuk menjadi surat-surat kiriman hidup, yang diajar, dikuasai dan dipimpin
oleh Roh Kudus.[4]
Roh
Yang Memperbaharui
Roh Yang Menginsafkan
1.
Membawa Keinsafan
2. Membawa
Pertobatan
3. Memberi
Kelahiran Baru
4. Tinggal
di Dalam Kita
5. Menguduskan
Kita
6. Menjadikan
Kita Ahli Waris
7.
Roh Pengangkatan Anak.
Nama-nama
Roh Kudus dalam Pengajaran
1.
Pengurapan : Dia mencelikkan kebutaan rohani
2. Roh
Wahyu : Dia menyingkapkan kebenaran
rohani
3. Roh
Kebenaran : Dia menyatakan isi kebenaran
4. Roh
Pengertian : Dia menjadikan orang percaya mengetahui fakta-fakta tentang Allah
5. Roh
yang Membangkitkan Kekuatan : Dia meniadakan ketakutan dan memberikan pemikiran
yang rasional.
6.
Roh Nasihat (Yes. 11:2)
Nama-Nama
Roh Kudus Dalam Hubungannya Dengan Proses Belajar
1.
Roh Pengertian
2. Roh
yang Membangkitkan Kekuatan
3. Roh
Pengenalan
4.
Roh Keahlian
Pelayanan
Roh Kudus
1.
Roh Jalan Masuk : Peranan-Nya dalam menolong kita untuk
berdoa
2. Roh
yang Mendiami : Kehadiran-Nya
dalam diri orang Percaya
3. Roh
Kuasa/Kekuatan : Pertolongan-Nya kepada kita untuk melaksanakan kehendak-Nya
4. Roh
Kesatuan : Peranan-Nya dalam
mewujudkan kesatuan bagi orang-orang percaya.
5. Roh
yang Menghasilkan Buah : Peranan-Nya dalam menjadikan orang-orang percaya yang
efektif.
6. Roh
Kepenuhan : Peranan-Nya dalam
memberikan kepada kita kemampuan dalam pelayanan kita.
7.
Roh Kemenangan : Peranan-Nya dalam menolong kita untuk
menang dalam peperangan.[5]
Perbuatan-Perbuatan
yang Mendukacitakan Roh
1.
Menghujat Roh Kudus : Menolak Yesus Kristus
2. Berdusta
pada Roh Kudus : Menipu Allah
3. Menghina
Roh Kudus : Menunda Keselamatan
4. Melawan
Roh Kudus : Menolak Kehendak
Allah
5.
Memadamkan Roh Kudus : Menjadikan Roh tidak berpengaruh dalam
kehidupan anda.
KESIMPULAN
Roh Kudus sebagai satu pribadi atau
oknum, mempunyai pengetahuan. Sebagai satu pribadi maka Roh Kudus itu adalah
Allah. Dalam Perjanjian Lama istilah yang dipakai untuk kata “roh” ialah
“ruah”. Istilah ini dipakai sebanyak 378 kali dalam Perjanjian Lama dan
memiliki konotasi yang berbeda, misalnya konotasi fisik, fisiologis dan
psikologis. Istilah ini sering juga dipakai dengan konotasi “kekuatan
supernatural”.
Dalam Perjanjian Baru istilah bahasa Yunani yang dipakai untuk kata
“roh” ialah “pneuma”. Dari istilah ini muncul kata “pneumatology” yang berarti
ilmu tentang roh. Istilah “pneuma” dipakai sebanyak 220 kali dalam Perjanjian
Baru dan sebanyak 91 kali dipakai secara langsung untuk bebricara tentang Roh
Kudus.
Tujuan Roh Kudus adalah memberikan
kekuatan kepada mereka yang lemah dan membutuhkan, orang-orang kecil yang
merasa tidak berdaya. Roh Kudus adalah Roh yang abadi, tidak ada perbedaan
antara sekarang dan dahulu. Ketidakpercayaan kita mendukakan Roh Kudus.
DAFTAR
PUSTAKA
Bonnke, Reinhard.
Holy Spirit. Yogyakarta: Andi, 2007.
Tobing, L. Victor.
Roh Kudus. Medan: Yayasan Persekutuan Doa dan Penelaahan Alkitab, 2006.
Chung, Barnabas. Roh
Kudus. Medan: Sekolah Tinggi Teologia Baptis Medan.
Farrand, William.
Penolong, Pengajar dan pemimpin. Malang: Gandum Mas, 1983.
Towns, L. Elmer. The
Names of the Holy Spirit. Yogyakarta: Andi, 2009.
[1]
Tobing, L. Victor. Roh Kudus. Medan: 2006, Hal. 22.
[2]
Chung, Barnabas. Roh Kudus. Medan: Hal. 13.
[3]
Bonnke, Reinhard. Holy Spirit. Yogyakarta: 2007, Hal. 23.
[4]
Farrand, William. Penolong, Pengajar dan Pemimpin. Malang: 1983, Hal. 122.
[5]
Towns. L. Elmer. The Names of The Holy Spirit. Yogyakarta: 2009, Hal. 211.

Komentar
Posting Komentar