Peran/Tanggung Jawab Orang Tua Kepada Anak Nats Alkitab | Petrus Posma Silaban
Peran/Tanggung
Jawab Orang Tua Kepada Anak
Orang tua adalah pendidik pertama dalam
kehidupan anak dan orang tua adalah orang terdekat dalam diri anak. Oleh karena
itu dalam membimbing kaum muda peranan orang tua sangat penting. Peranan yang
harus dilakukan orang tua dalam membimbing kaum muda adalah adalah:
Orang Tua Sebagai Wakil Allah
Alkitab dengan
jelas mengatakan ”seperti bapa sayang kepada anak-anaknya… sebagaimana seorang
ibu mencintai anak, demikian juga Bapamu yang di sorga (Mzm 103:13; Yes 66:13).
Orang tua harus mengetahui gambaran
penting bahwa ibu dan bapak adalah wakil Allah di hadapan manusia. Jika orang tua yang tidak menyadari prinsip
ini, ia telah gagal menjadi orang tua. Sebagai orang tua, harus sadar dan
ingat, bahwa mereka harus mendidik anak dan mereka wakil Allah bagi anak.
Karena orang tua menjadi wakil Allah maka orang tua berhati-hati dalam mendidik anak. Ketika Tuhan mempercayakan anak-anak
untuk dididik, ini merupakan kepercayaan yang luar biasa. Karena anak adalah
harta orang tua secara pribadi, yang juga harus dipertanggungjawabkan kepada
Allah, dan merupakan kewajiban yang bersifat kekal.
Mengajarkan Alkitab Kepada Anak
Dari banyak hal
yang diajarkan kepada anak-anak, hal yang paling penting adalah firman Tuhan. Untuk
mempelajari firman Tuhan secara efektif orang tua memerlukan waktu untuk duduk
bersama-sama dengan keluarga dalam menyelidiki firman Tuhan dan mempelajarinya
secara seksama. Tuhan adalah pencipta segala sesuatu pembicaraan kepada anak
juga harus berpusat pada Kristus. Anak laki-laki dan perempuan mungkin bingung
untuk mempercayai ilmu hayat atau pengetahuan umum. Tetapi kalau anak mempunyai
dasar yang teguh dalam firman Tuhan, maka anak mengetahui mana yang harus
diterima dan apa yang harus ditolak. Apa yang diperintahkan kepadamu hari ini
haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengerjakannya berulang-ulang
kepada anak-anakmu (Ul 6:6-7).
Penerangan Seks
Kepada Anak
Penerangan seks
kepada anak harus diberikan secara terbuka. Karena itu orang tua harus pandai
membatasi diri. Orang tua yang tidak bersikap tidak tegas, memberi penjelasan
yang berbelit-belit dan tidak pasti terhadap apa yang dikatakannya sendiri,
tidak akan menguntungkan dalam usaha memberi penerangan seks kepada anak.
Singgih D. Gunarsa mengatakan bahwa salah satu untuk menghindari kemungkinan
seperti itu adalah dengan berbekal ”pengetahuan dan kesiapan”. Dua unsur pokok
ini harus dipenuhi supaya penerangan seks bisa diberikan secara efektif. Jadi,
orang tua harus memberikan penerangan seks secukupnya kepada anak, seperti menerangkan aspek kehidupan lainnya.
Berbicara
tentang seks kepada anak-anak merupakan suatu cara pendidikan seks yang
disampaikan oleh orang tua. Dengan demikian, diharapkan orang tua merupakan
sumber informasi dan bimbingan tentang seks yang pertama kali bagi anak. Dengan
begitu anak terbuka dan bebas menyampaikan setiap masalah yang berhubungan
dengan seksualitas yang dialami kelak setelah masa remaja. Jadi, orang tua
harus mengetahui dengan benar segala faktanya tetapi tidak berarti orang tua
harus menjadi seorang ahli lebih dulu.
Dengan demikian,
jika penerangan seks itu diberikan secara salah, maka konsekuensinya yang di
pikul anak sangat berat. Karena itu, penerangan seks akan berfungsi dengan baik
dan efektif, apabila diberikan dalam rangka pendidikan seluruh kepribadian
Komentar
Posting Komentar